Para sahabat RA membahagi waktu dalam setahun ini menjadi dua bahagian, enam bulan menjelang Ramadhan, mereka sibuk untuk melakukan persiapan menjelang Ramadhan, enam bulan setelah Ramadhan mereka gunakan untuk memohon pada Allah agar amal ibadah di bulan Ramadhan tersebut bernilai dan diterima oleh Allah.
Untuk itu pula kita kaum Muslimin sudah selayaknya bersiap-siap pula di dalam melakukan penyambutannya.
1. Jadikan kedatangan bulan Ramadhan selalu menjadi saat yang sangat khusus. Kita berikan persiapan khusus dalam menyambut kedatangannya seolah-olah kita tidak akan pernah lagi bertemu dengannya pada tahun hadapan.
2. Kita perbaharui niat dan komitmen kita masing-masing. Kita muhasabah kembali,apa yang sudah kita lakukan setahun yang lalu Kita berniat untuk menjadikan bahwa Ramadhan tahun ini haruslah lebih baik dari tahun lalu dan menjadi Ramadhan yang terbaik dalam umur hidup kita.
3. Untuk itulah mulai saat ini kita harus menjagai diri dari apa pun yang Allah haramkan. Kita kurangi menonton tayangan hiburan yang melenakan kita baik melalui media TV, radio, internet ataupun yang lainnya. Tidak perlu kita menonton TV sampai larut malam. Lebih baik kita isi dengan membaca Al-Qur-an atau berzikir. Bagaimana mungkin kita membiarkan malam-malam kita diisi dengan tidur sedangkan Allah menyiapkan sepertiga malam terakhir menjadi saat yang disukai Allah.
4. Usahakanlah untuk mulai shaum (menahan diri) dari apa pun yang tidak disukai Allah. Allah Maha Melihat perjuangan kita. Kita harus berupaya agar Allah Yang Maha Menyaksikan benar-benar melihat diri kita menjadi orang yang bersiap-siap menyambut jamuan Allah.
5. Mulai saat ini, hindari telinga kita dari sesuatu yang tidak layak kita dengar. Bahkan kita hadirkan bacaan-bacaan (tilawah) al Qur-an di samping kita isi digital player kita dengan al-Qur-an.
6. Dari budaya mendengarkan, kita tingkatkan menjadi budaya membaca. Bukankah besar pahala yang diberikan oleh Allah SWT kepada orang yang membaca al Qur-an.Pastikan kemana-mana sahaja al Qur-an selalu tidak lupa menjadi barang yang tidak lupa untuk kita bawa. Kalau belum biasa membaca al Qur-an, kita tanamkan dalam diri kita bahwa Ramadhan tahun ini untuk kursus membaca al Qur-an. Yang sudah biasa membaca, kita niatkan untuk mengkhatamkannya, insya Allah. Bahkan keluarga kita pun kita latih untuk berinteraksi dengan al Qur-an. Pokoknya kita jadikan slogan diri kita, Tiada hari tanpa al Qur-an. kerana di bulan mulia inilah, al Qur-an yang suci dan mulia diturunkan.
kita tidak akan pernah berjumpa dengan kemudahan keampunan kecuali di bulan Ramadhan ini. Sebanyak dan semelimpah manapun dosa kita, sungguh Allah menjanjikan keampunan-Nya di bulan ini. Kalau kita merasa berat hidup karena lumuran dosa dan maksiat, maka ketahuilah keampunan Allah di bulan Ramadhan lebih dahsyat daripada dahsyatnya dosa-dosa kita. Kalau kita merasa gersang dan kering, maka Ramadhan adalah bulan yang paling cepat untuk mendapatkan rahmat-Nya. Kalau kita dililit hutang piutang, maka Allah adalah Zat Maha kaya yang menjanjikan terkabulnya doa-doa hamba yang merayu kepadaNya
sangat rugi andai kita tidak bergembira ria, tidak bersemangat dalam menghadapi hidup ini. Ramadhan diawali dengan adzan Maghrib berkumandang, maka itulah saat syaitan dibelenggu, dimulainya hitungan pahala amal yang berbeZa, dibukanya pintu-pintu syurga, ditutupnya pintu-pintu neraka. Maka sudah selayaknya kita harus bersungguh-sungguh berharap agar Allah menjamu kita dengan menyiapkan diri jadi orang yang layak dijamu oleh Allah.
No comments:
Post a Comment